KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali Saat Bawa 65 Penumpang
https://shiotogel4d.org/ – Tragedi laut kembali terjadi di perairan Indonesia. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Jumat pagi, 5 Juli 2025, saat membawa 65 penumpang. Insiden ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena cuaca di perairan tersebut tengah dilaporkan tidak bersahabat sejak malam sebelumnya.
Menurut keterangan awal dari Basarnas, kapal mulai miring sekitar pukul 07.15 WITA. Hanya dalam waktu singkat, air laut mulai masuk ke lambung kapal, menyebabkan KMP Tunu Pratama Jaya kehilangan kendali dan akhirnya tenggelam.
Kronologi Tenggelamnya Kapal Ferry KMP Tunu Pratama Jaya
Berdasarkan informasi dari pihak pelabuhan dan saksi di kapal lain, KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Namun, ketika berada di tengah Selat Bali, kapal diduga dihantam ombak besar yang datang secara tiba-tiba.
Meski awak kapal telah berusaha menjaga keseimbangan, namun air terus masuk melalui sisi kanan kapal. Dalam kondisi panik, kapten kapal sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum kapal benar-benar tenggelam.
Proses Evakuasi dan Penyelamatan Penumpang
Tim SAR gabungan langsung bergerak cepat setelah menerima laporan tenggelamnya kapal. Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi masih berlangsung. Dari 65 penumpang yang ada, sebagian besar telah berhasil diselamatkan, namun beberapa lainnya masih dalam pencarian.
Evakuasi dilakukan di tengah gelombang tinggi dan cuaca buruk, sehingga menyulitkan proses penyelamatan. Pemerintah daerah dan Kementerian Perhubungan juga telah mengirimkan bantuan tambahan, termasuk helikopter dan kapal penyelamat.

Dugaan Penyebab dan Investigasi Lanjutan
Meski penyebab pasti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali belum diumumkan, faktor cuaca dan kondisi kapal menjadi dua hal utama yang tengah diselidiki. KNKT sudah turun ke lokasi untuk melakukan investigasi mendalam.
Beberapa penumpang yang selamat mengaku mendengar suara benturan keras sebelum kapal mulai miring. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kapal sempat menabrak benda asing atau mengalami kerusakan teknis.